Hati ini memang tak bisa ditebak arahnya. Kadang berkata
iya. Kadang berkata tidak.
Cinta yang tersimpan dalam hati tak pernah bisa terungkap
karena bibir terkunci bisu.
Seolah harapanku hilang. Akhirnya rasa ini kusimpan sendiri.
Kusimpan untuk beberapa bulan bahkan beberapa tahun
kemudian.
Ingin hatiku membisikan sebuah rasa namun kau telah
berpaling. Kau telah menjauh.
Saat kukejar ternyata engkau berlari dengan sangat kencang.
Semakin kencang langkahmu disaat itu pula aku terjatuh dan tiada yang
membantuku untuk bangkit.
Akhirnya tangan ini sendirilah yang berusaha untuk bangkit
dan tanpa disadari kau telah menghilang.
Hilang dan takkan kembali lagi. Hanya bayang-bayangmu yang
senantiasa menemaniku.
Namun bayang-bayangmu pun memudar seiring dengan waktu yang
terus berjalan.
Tahukah kau rinduku yang kusimpan dihati?
Tahukah kau rasaku yang kusimpan dihati?
Kau takkan pernah tahu karena kau hanyalah sebuah bayangan
semu yang takkan pernah menjadi kenyataan dalam cerita cintaku.
Jakarta, 10 November 2012
Teruntuk cinta yang telah hilang
Andarini Dewi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar