Welcome to My World ^_^

Selasa, 18 November 2014

aku kembali lagi untuk dia
aku kembali dalam sebuah kesunyian
ingin aku petik sebuah bintang
ingin aku petik setitik cahaya

andai semua dapat kuputar
andai semua hal buruk bisa dihapus
ingin kuhapus
ingin kuhilangkan

agar aku tak perlu bersedih
agar aku tak perlu menangis
dalam kebahagiaan

DIBALIK RUSUHNYA KAMPANYE CAPRESMA BSI DIDEPOK


Menjelang pemira raya bem bsi perode 2013/2014, dua pasangan kandidat capresma dan cawapresma mulai mengeluarkan jurus-jurus ampuh untuk memikat hati mahasiswa agar memilih kedua pasangan menjadi presma dan wapresma. Kini bsi margonda depok mendapat giliran sebuah tuan rumah pelaksana kampanye capresma periode 2013/2014. Kampanye dimulai dengan cukup lancar. Namun ditengah-tengah debat, suasana mulai panas karena komentar yang diutarakan oleh salah satu timses pasangan kandidat jokoyan. Perdebatan semakin memanas saat kandidat capresma Muhammad rivai membalas komentar-komentar yang dikemukakan oleh timses pasangan kandidat jokoyan.
Suasana debat kedua kandidat capresma yang semula berjalan dengan sportif mulai goyah dengan konflik politik yang diciptakan oleh timses masing-masing kandidat. Konflik mencapai puncaknya ketika salah satu dari mahasiswa depok meminta kedua kandidat capresma untuk menandatangani kontrak politik. Kontrak politik tersebut dibuat  oleh mahasiswa depok yang berisi perjanjian jika dalam waktu 2 bulan, kandidat yang terpilih menjadi presma dan wapresma dinilai gagal dalam memimpin. Maka  presma dan capresma tersebut wajib mengundurkan diri dan digantikan oleh kandidat yang lain.
Debat dalam kampanye yang dilakukan didepok terlihat tidak seimbang karena didominasi kebanyakan oleh anggota ormawa yang berkedok sebagai mahasiswa umum. Kapanye didepok ini berakhir dengan keributan yang diakibatkan oleh salah satu mahasiswa depok yang mendesak kedua pasangan kandidat untuk menandatangani kontrak politik. Kedua pasangan kandidat tersebut menolak dengan alasan belum siap untuk menandatangani. Mahasiswa depok yang tuntutannya tidak digubris pun melampiaskan kekecewaannya dengan mencopot spanduk KPU yang terpasang ditembok kampus bsi margonda depok dan membuangnya. Anggota KPU yang ada didepok pun berusaha menenangkan mahasiswa tersebut untuk menciptakan suasana lebih kondusif. Sangat disayangkan kampanye didepok yang seharusnya berjalan dengan lancar menjadi rusuh karena ulah dari oknum-oknum tertentu yang tidak bertanggung jawab.
hidup ini kadang ga bisa kita mengerti. terutama jalan hidupku. kenapa  semenjak aku memilih untuk pindah kesidoarjo. semua terasa gelap. semua terasa hampa. ak ga pernah merasa bahagia sekalipun. mulai dari sejak awal aku bekerja diilufak sampai sekarang di tropodo asri. kenapa banyak orang yang ga bisa menciptakan suasana sportif dalam dunia kerja. selalu harus ada yang tersakiti. aku ga pernah berpikir untuk menyingkirkan siapapun dari lingkungan kerja yang aku ajalani. tapi kenapa selalu aku yang harus berkorban untuk semuaperistiwa pahit yang aku jalani. didepan boss mereka keliahatan ramah tapi dibelakang saling menikam satu sama lain. andai peristiwa senin sore itu ga pernah terjadi aku ga akan seperti ini. saat ini aku siapa yang harus aku percaya. 

kadang aku ga mengerti jalan hidup ini. kenapa selalu anak baru yang dijadikan sasaran. kenapa aku harus bertemu sama orang-orang yang ga pernah mengerti bagaimana caranya menghargai orang lain.aku sudah cukup tersiksa dengan perlakuan saudaraku. sekarang aku harus nerima perlakuan dari senior yang hanya tunduk sama anak baru yang pendidikannnya lebih tinggi dari. kadang aku berpikir. apa aku akan menjadi arogan seperti itu kalau aku bisa kuliah dan berhasil jadi seorang sarjana. berupaya menyingkirkan seorang anak sma yang berjuang membantu kedua orang tuanya buat membiayai sekolah adik-adiknya. aku beruntung tuhan masih memberi aku hati. tuhan masi memeberi aku sedikit kebaikan walaupun mungkin hanya beberapa mili. jujur aku ga pernah berpikir untuk menyingkirkan siapapun dari sana. 

aku hanya ingin bekerja. agar aku bisa mandiri. gajinya pun ga semata-mata untuk aku. tapi untuk adik-adikku. untuk kedua orang tuaku. kenapa pemikiran seorang yang berpendidikan tinggi bisa sepicik itu. apa karena mereka takut tersisih dan kalah saing dengan seorang yang pendidikannya sma. aku ga pernah berpikir untuk membanding-bandingkan tapi jujur aku hanya mencurahkan apa yang ada dipikiran aku saat ini.