Menjelang
pemira raya bem bsi perode 2013/2014, dua pasangan kandidat capresma dan
cawapresma mulai mengeluarkan jurus-jurus ampuh untuk memikat hati mahasiswa
agar memilih kedua pasangan menjadi presma dan wapresma. Kini bsi margonda
depok mendapat giliran sebuah tuan rumah pelaksana kampanye capresma periode
2013/2014. Kampanye dimulai dengan cukup lancar. Namun ditengah-tengah debat,
suasana mulai panas karena komentar yang diutarakan oleh salah satu timses
pasangan kandidat jokoyan. Perdebatan semakin memanas saat kandidat capresma
Muhammad rivai membalas komentar-komentar yang dikemukakan oleh timses pasangan
kandidat jokoyan.
Suasana debat kedua kandidat
capresma yang semula berjalan dengan sportif mulai goyah dengan konflik politik
yang diciptakan oleh timses masing-masing kandidat. Konflik mencapai puncaknya
ketika salah satu dari mahasiswa depok meminta kedua kandidat capresma untuk
menandatangani kontrak politik. Kontrak politik tersebut dibuat oleh mahasiswa depok yang berisi perjanjian
jika dalam waktu 2 bulan, kandidat yang terpilih menjadi presma dan wapresma
dinilai gagal dalam memimpin. Maka presma
dan capresma tersebut wajib mengundurkan diri dan digantikan oleh kandidat yang
lain.
Debat dalam kampanye yang dilakukan
didepok terlihat tidak seimbang karena didominasi kebanyakan oleh anggota
ormawa yang berkedok sebagai mahasiswa umum. Kapanye didepok ini berakhir
dengan keributan yang diakibatkan oleh salah satu mahasiswa depok yang mendesak
kedua pasangan kandidat untuk menandatangani kontrak politik. Kedua pasangan
kandidat tersebut menolak dengan alasan belum siap untuk menandatangani.
Mahasiswa depok yang tuntutannya tidak digubris pun melampiaskan kekecewaannya
dengan mencopot spanduk KPU yang terpasang ditembok kampus bsi margonda depok
dan membuangnya. Anggota KPU yang ada didepok pun berusaha menenangkan
mahasiswa tersebut untuk menciptakan suasana lebih kondusif. Sangat disayangkan
kampanye didepok yang seharusnya berjalan dengan lancar menjadi rusuh karena
ulah dari oknum-oknum tertentu yang tidak bertanggung jawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar