Welcome to My World ^_^

Kamis, 20 Desember 2012

kisah aku 2


Ketika surya mulai memancarkan cahayanya pada saat itulah aku mulai terbangun dan saat itulah aku mulai menyadari keberadaanku ditempat ini. Saat ini tak ada satupun yang aku inginkan selain mereka. Aku pun bergegas terbangun untuk bersujud dihadapannya dan membasuh diri. Setelah itu ku ganti pakaianku dan aku keluar untuk membantu menyiapkan hidangan pagi ini. Setelah selesai mengisi kekosongan ruang diperut, aku langkahkan kakiku menuju kampus mungil secara perlahan. Disepanjang jalan kulihat cahaya lampu yang masih menghiasi rumah-rumah tetanggaku yang menandakan kelelapan mereka yang belum selesai. Saat naik kendaraan, kunikmati udara sejuk yang aku tak tahu sampai kapan aku akan bisa menghirupnya. Tuhan, aku tak ingin meninggalkan kota kelahiranku yang kucintai. Aku hanya ingin bahagia dan menutup mataku ditempat ini. Semoga ini bukanlah sebuah mimpi. Amin.

kisah aku


Kisah aku takkan pernah berhenti mewarnai keindahan dunia. Disaat malam menjadi sangat gelap, muncul satu demi satu bintang yang terindah. Saat itulah langkah kakiku menjadi sangat terang dan ringan. Saat itu pula bintang menghilang dan berganti dengan fajar yang menyingsing dari sebelah ufuk timur. Suara kokokan ayam mewarnai pagiku yang cerah menuju kampus. Sepanjang jalan kulihat belum banyak toko yang membuka mata. Mungkin karena masih terlelap dengan kenyamanan kapas yang bertumpuk. Setibanya aku dikampus, kupindahkan dengan perlahan kedua kakiku menyusuri sebuah tangga kecil dikampus mungil. Saat tiba didepan kelas ternyata yang aku tunggu dan teman-temanku tunggu belum tiba. Akhirnya pagi yang indah itu kami isi dengan senda gurau yang takkan kami bisa lakukan didalam nanti. Sekian menit menunggu ternyata datang juga seorang yang bijak yang kami nantikan kedatangannya. Dengan perlahan beliau membuka pintu dan masuk. Disusul kami yang ada dibelakangnya. Setelah 3 jam kurang kuliah akhirnya selesai juga. Namun aku tak lantas berlalu. Aku dan teman-teman singgah di sebuah rumah ibadah yang biasa kami datangi baik untuk salat, mengerjakan tugas ataupun sekedar bertukar pikiran. Hari ini aku berjanji bersama teman-teman untuk membagi materi tugas presentasi yang akan kami hadapi dikelas esok hari.
Keesokannya, walaupun aku datang dengan terlambat dan alhasil aku tak sempat untuk latihan lagi. Aku harus menerima resiko walaupun agak sedikit gugup, tapi harus tetap aku jalani. Terimakasih tuhan akhirnya selesai juga giliranku. Aku pun duduk disamping temanku untuk menyimak presentasi dari kelompok kami dan menyelesaikan kuliah kami hari ini.

Minggu, 16 Desember 2012

Kampus 8


          Bsi margonda depok adalah kampus yang mungkin terlihat sangat biasa dibanding kampus-kampus cabang bsi yang lain. Walaupun kampus margonda sangat terlihat penuh kesederhanaan, namun terdapat kehangatan didalamnya. Dikampus ini gue bertemu dengan teman-teman yang cukup ramah dan hangat. Rasanya gue tidak ingin kenangan selama disini terhapuskan. Walaupun gue baru semester 1, bisa dibilang anak paling bontot dikeluarga bsi. Namun kehangatan yang ada didalamnya memancarkan cahaya yang tidak akan tergantikan dengan kampus lain. Walaupun tak seindah kampus biru, itu bukan masalah buat gue. Karena kenyataannya, gue kuliah disini untuk mewujudkan cita-cita gue. Gue pengen menjadi kebanggaan buat orang tua gue. Gue juga pengen jadi seperti bapak chairul tanjung. Walaupun gue belum pernah baca bukunya, tapi dari iklan-iklan yang membahas tentang buku karangan bapak chairul tanjung, gue bisa mengerti bagaimana hidup beliau dulunya. Gue berharap gue bisa mewujudkan cita-cita gue sama seperti bapak chairul tanjung. Gue sangat terinspirasi sama beliau yang dari anak singkong bisa berubah menjadi anak berlian. It’s fantastic for me. Lanjut ke kampus bsi margonda atau gue panggil kampus 8. Banyak banget hal yang menarik dari kampus itu. Salah satunya mushola as-shaf yang sering gue and temen-temen gue datengin. Entah untuk sholat atau ngerjain tugas atau sekedar ngobrol-ngobrol. Mushola kampus 8 memang berbeda dengan masjid SMAN 99. Tapi jujur dimushola itu gue bisa menemukan ketenangan dari tugas-tugas kampus ataupun masalah-masalah yang menumpuk dikepala gue. Tempatnya mungkin agak kecil tapi kegunaannya banyak. Ada satu ruangan lagi yang pernah gue masukin yakni ruang senat depok. Ruangannya tidak jauh berbeda dengan kamar kos temen gue. Tapi gue merasa lumayan nyaman karena rasanya seperti dirumah sendiri. Kampus 8 yang tercinta ini cukup strategis karena kemanapun kita jalan, kita tidak akan kebingungan. Warnet, warteg, warkop sampai tempat fotokopi pun tersedia disini. Itulah yang gue sukai dari kampus 8. Walaupun mungil tapi semuanya tersedia disana. Rasanya gue udah ngerasa betah banget. Tapi ada satu hal yang masih mengganjal dihati gue. Gue tidak tahu sampai kapan gue akan bertahan dikampus yang mungil ini. Gue selalu berharap gue akan dapat keajaiban. Tapi rasanya mustahil kalau kita mengharapkan sebuah keajaiban. Keajaiban yang gue maksud disini adalah pertolongan dari tuhan. Gue pengen terus bertahan disini sampai nanti gue lulus dengan gelar Amd. Amin ^_^
Gue pernah berpikir bahwa kampus swasta tidak sebagus kampus negeri. Tapi kenyataannya berbeda banget. Gue malah berpikir mungkin gue akan nyesel kalau waktu itu bokap gue bisa bayar uang kuliah salah satu universitas yang gue mau. Mungkin karena gue mendapatkan sesuatu yang indah pada waktunya. Rasanya gue tidak bisa jauh dari kampus 8. Mungkin udah terlanjur jatuh cinta. Maybe yes maybe no. Tapi yang membuat gue bangga kuliah dikampus 8 ini karena ketemu teman-teman yang ramah and nice. Kampus 8 memang tidak akan pernah jadi kampus biru. Tapi kampus 8 punya sesuatu yang tidak dimiliki oleh kampus lain. Mungkin yang bisa merasakan mahasiswa dan mahasiswi kampus 8 itu sendiri. Gue berharap ini adalah kampus yang akan menjadi labuhan gue untuk mencapai cita-cita gue. Amin ^_^
Jakarta 13 oktober 2012
Andarini dewi MI SMT 1

Catatan Jurnalis 1


           Mata jurnalis menelisik setiap bagian demi bagian peristiwa di kehidupan social baik secara realita maupun fiktif. Baru-baru telah ditemukan sebuah fakta mengejutkan bahwa tak semua kejadian ataupun peristiwa merupakan realita. Terkadang peristiwa atau kejadian tersebut merupakan sebuah realita social yang fiksi yang sengaja dijadikan sebuah media atau fakta dalam meraup keuntungan sebanyak-banyaknya. Jika dizaman dahulu banyak jurnalis yang mendesak diri mereka untuk meliput sebuah fakta secara gerilya. Kini dizaman dimana kebebasan merupakan hak milik yang mutlak dimiliki oleh setiap manusia, hanya dijadikan sebuah alat untuk memanipulasi sebuah fakta yang harusnya terungkap dalam sebuah peristiwa atau kejadian. Namun hal tersebut hanya dilakukan oleh sebagian kecil dari jurnalis yang tidak mengerti tugas dan fungsi sebagai seorang jurnalis. Bahkan terkadang tugas berat sebagai seorang jurnalis dijadikan sebuah penipuan untuk menambah pundi-pundi kehidupan. Jika dilihat lebih dalam, pada zaman dahulu jurnalis juga berperan dalam perjuangan merebut kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia. Jangan pernah kita menyalahartikan arti jurnalis. Jurnalis secara luas tak hanya seorang yang memegang kamera ataupun menulis berita. Tetapi seorang jurnalis bisa juga diartikan seorang yang memberitahukan tentang segala sesuatu yang ia miliki atau yang ia ketahui. Contohnya dapat kita lihat dari tokoh-tokoh pendiri partai perhimpunan Indonesia yang membuat majalah Indische Vereneegeeng yang bertujuan untuk mengkritisi kebijakan voc ataupun pemerintah belanda yang dirasa sangat merugikan rakyat Indonesia pada saat itu. Selain itu, sebuah tulisan yang dipopulerkan oleh salah satu pendiri Indische Partiij yang berbunyi “..Alk iks an nederlander was ..” yang artinya “..andaikata aku seorang belanda..”. Tulisan ini dapat dikatakan sangat menyindir pemerintah belanda. Oleh karena tuliasan ini, ketiga tokoh Indiche Partiij pun diasingkan oleh belanda.
            Dari fakta tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa siapa saja bisa menjadi seorang jurnalis. Dua hal penting yang dirasa wajib dimiliki oleh seorang jurnalis, yakni independent dan jujur. Keduanya sangat berhubungan erat. Dengan adanya independent atau kenetralan yang dimiliki seorang jurnalis tersebut maka akan tercipta sebuah tulisan ataupun artikel yang berisi tentang kebenaran ataupun kejujuran tanpa ada yang mempengaruhi dari pihak manapun. Memang resiko sebagai seorang jurnalis itu sangatlah tinggi mengingat banyaknya intervensi dari pihak lain yang akan mempengaruhi karya seorang jurnalis. Tapi itulah resiko sebagai jurnalis. Sekarang tinggal kita yang memilih mau menjadi jurnalis yang jujur dan netral atau penipu berkedok jurnalis. Diharapkan di zaman yang dibilang reformasi ini kenetralan atau independensi seorang jurnalis akan semakin terjaga dari pihak-pihak yang hanya akan merusak citra dari karya yang diciptakan oleh seorang anak bangsa. Sekian salam jurnalis.

Jumat, 14 Desember 2012

METAMORFOSIS


Malam yang dingin mengiringi rintihan seorang malaikat
Tak terasa satu demi satu bulu sayapnya gugur
Rupanya sang malaikat sedang menangis
Malam demi malam malaikat itu terus menangis tanpa menghiraukan kehadiran seekor kupu-kupu bersayap hijau
Suatu malam si kupu-kupu mengajak sang malaikat menari dibawah rembulan
Si kupu-kupu hijau itu rupanya telah memperhatikan sang malaikat setiap malam
Kupu-kupu dan malaikatpun kini bersahabat
Pada purnama kedelapan malaikat mulai mencari jati diri meninggalkan sahabatnya tercinta
Malam demi malam dilewati tanpa seorang sahabat
Kupu-kupu hijau mencari kesana kemari
Sampailah dia disebuah padang bunga yang penuh dengan warna warni bunga
Terpesona akan kecantikan sebuah makhluk ciptaan-Nya
Muncullah dari sebuah kepompong kupu-kupu bersayap bening
Malaikat yang terluka hatinya kini telah menjadi kupu-kupu yang cantik dan anggun
Melihat sahabatnya, si kupu-kupu bersayap bening menghampiri
Dua kupu-kupu itu menari kembali dibawah sinar rembulan
Memancarkan hati yang penuh suka cita


13 oktober 2012
Andarini dewi

Kepada Yang tercinta


Kepada yang tercinta,
Hati tak pernah bohong walaupun mulut berkata tidak.
Hati selalu memancarkan sebuah kejujuran dari seseorang.
Walaupun tak lama jua berjumpa namun bayanganmu memenuhi pikiranku.
Entah berapa lama lagi akan bertahan.
Tak terasa sebuah keindahan yang dahulu hilang kini kembali lagi dan menyinari gelapnya hari.
Namun akankah bertahan lama sebuah keindahan ini?
Aku tak tahu. Aku tak pernah tahu jawabnya.
Yang kini kutunggu hanya keajaiban.
Keajaiban yang senantiasa kuharapkan mampu membuatku tegak seperti dahulu.
Keajaiban yang senantiasa kuharapkan mampu membuatku kembali bersinar.
Secerah mentari pagi hari dan seindah bintang dimalam hari.
Tuhan, kirimkan jawaban itu segera agar aku mampu untuk berdiri seperti dahulu.
Biarkan semua masa lalu menjadi masa lalu yang akan menjadi pedoman dimasa depan.
Hari ini, esok dan seterusnya, kupasrahkan hanya kepada-Mu tuhan.

Jakarta, 21 November 2012
Untuk yang yang tercinta dihati

Teruntuk Cinta


Hati ini memang tak bisa ditebak arahnya. Kadang berkata iya. Kadang berkata tidak.
Cinta yang tersimpan dalam hati tak pernah bisa terungkap karena bibir terkunci bisu.
Seolah harapanku hilang. Akhirnya rasa ini kusimpan sendiri.
Kusimpan untuk beberapa bulan bahkan beberapa tahun kemudian.
Ingin hatiku membisikan sebuah rasa namun kau telah berpaling. Kau telah menjauh.
Saat kukejar ternyata engkau berlari dengan sangat kencang. Semakin kencang langkahmu disaat itu pula aku terjatuh dan tiada yang membantuku untuk bangkit.
Akhirnya tangan ini sendirilah yang berusaha untuk bangkit dan tanpa disadari kau telah menghilang.
Hilang dan takkan kembali lagi. Hanya bayang-bayangmu yang senantiasa menemaniku.
Namun bayang-bayangmu pun memudar seiring dengan waktu yang terus berjalan.
Tahukah kau rinduku yang kusimpan dihati?
Tahukah kau rasaku yang kusimpan dihati?
Kau takkan pernah tahu karena kau hanyalah sebuah bayangan semu yang takkan pernah menjadi kenyataan dalam cerita cintaku.

Jakarta, 10 November 2012
Teruntuk cinta yang telah hilang
Andarini Dewi

EKSPEDISI BSI 25


            Ekspedisi 25 tahun BSI diadakan sebagai acara perayaan ulang tahun BSI yang ke-25. Dan di tahun inilah aku masuk ke BSI dijurusan Manajemen Informatika AMIK BSI Kampus Mungil No.8 (Margonda Depok). Ekspedisi ini ditujukan untuk IKBM (Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa BSI). Acara ini pun bukan hanya sekedar perayaan tapi IKBM mengadakan pendakian ke 25 gunung serta pengabdian dengan mengajar di 25 sekolah dasar didaerah. Sayang sekali pada tahun ini, aku tidak bisa ikut berpartisipasi dalam acara yang mungkin hanya terlaksana sekali seumur hidup. Sebenarnya sudah cukup lama aku ingin mengabdikan diriku untuk mengajar seperti yang dilakukan oleh teman-teman pada ekspedisi 25. Semoga dilain waktu aku bisa berpartisipasi walaupun bukan diacara ekspedisi BSI. Amin. Membahas lebih lanjut tentang ekspedisi 25 tahun BSI ini, ada hal yang istimewa yang dapat kita ambil. Kita dapat berjalan-jalan dan menikmati keindahan alam khas nusantara yang mungkin tak pernah kita bayangkan karena kita terlalu terlelap dengan pesona kota megapolitan, terutama untuk yang tinggal dijakarta. Membayangkan terbangun di pagi hari dengan kesejukan dan keindahan yang dipancarkan dari sinar mentari yang memancar dibalik gunung, akan menjadi menjadi pengalaman yang sangat menyenangkan dan pastinya tak terlupakan. Selain itu  berbagi ilmu dengan mengajar anak-anak sekolah dasar yang mungkin tak pernah mendapat ilmu yang sama seperti yang kita dapatkan. Senang rasanya hati bila melihat wajah-wajah polos anak-anak daerah yang selalu menunggu pelajaran yang tak semua anak bisa dapatkan. Dua hal mulia ini menjadi sesuatu yang istimewa bagi setiap individu yang mengikuti ekspedisi ini. Rasanya hati ingin sekali bergabung dan menjadi bagian dari ekspedisi ini. Namun waktu yang belum mengizinkan. Dari acara ini kita dapat mengambil sebuah makna yang tersirat yakni bagaimana kita lebih mengenal dan mencintai sesuatu yang kita miliki. Selain itu hal yang paling menarik adalah bagaimana kita berbagi ilmu dan pengalaman mengajar anak-anak disekolah-sekolah daerah. Sungguh pengalaman yang sangat menyenangkan dan takkan terlupakan. Semoga acara ekspedisi 25 tahun BSI ini terlaksana dengan sukses sampai akhir dan dapat memberikan sebuah kesan yang terindah untuk lebih mencintai negeri ini. Amin.
Jakarta, 18 November 2012

Andarini dewi MI smt 1